Seorang lelaki muda menunduk menatap bayangan tubuhnya di bawah sinar mentari yang terik.Lelaki itu sedang mengalami cobaan yang beruntun,Usahanya bangkrut dan ia terlilit hutang yang cukup besar.Untuk membayar hutang nya,ia menjual semua yang dimiliki,rumah,mobil,dan benda berharga lainnya.Sementara untuk tempat tinggal diri dan keluarganya,lelaki itu mengontrak sebuah rumah kecil.
Namun belakangan,istrinya pun pergi meninggalkannya.Ia memutuskan pulang kerumah orang tuanya.Istrinya tidak kuat menjalani kehidupan secara prihatin dan serba kekurangan.Anak semata wayang nya pun dibawa serta oleh istrinya.Kini tinggallah lelaki itu sendirian menjalani kehidupannya yang pahit.
Tiba-tiba lelaki itu terisak,menangis, dan menjerit ketika teringat serentetan cobaan yang dialaminya.Langkah kakinya membawa tubuhnya tak tentu arah,hingga ia sampai ke sebuah gubuk dan singgah di sana.Didalam gubuk itu ada seorang kakek tua yang sedang menempa sebatang besi.Merasa kedatangan tamu,si kakek menunda pekerjaannya dan mempersilahkan si pemuda untuk masuk.
Si pemuda masuk dengan enggan.Didalam gubuk itu si pemuda hanya diam."ada masalah apa anak muda?Kakek perhatikan dari tadi kamu hanya diam,"selidik si kakek.
"Saya sedang mendapat berbagai macam cobaan yang berat ,kek" terang pemuda itu.Si pemuda pun menceritakan cobaan demi cobaan yang dialaminya.Kemudian si kakek mengajak pemuda itu ke tungku api tempat dia menempa sebatang besi yang ditinggalkan.
"Anak muda ,untuk menjadi sebilah keris yang tajam dan elok,besi ini harus rela mengalami berbagai macam cobaan yang sangat berat.Ia harus rela dibakar menahan panasnya api hingga seluruh batang besi ini memerah.Kemudian besi juga harus menahan sakitnya dipukul dengan palu bertubi-tubi.Besi harus mengalami pembakaran dan pemukulan secara berulang-ulang.Hingga akhirnya,setelah melalui serangkaian penempaan itu,besi tersebut berubah menjadi sebilah keris yang tajam dan elok,"papar si kakek.
"kamu mengerti maksud kakek?"tegasnya lagi.
"Ya, saya mengerti maksud kakek!Saya tidak akan pernah lari dari cobaan dan berputus asa.Saya akan menghadapi setiap cobaan yang datang dalam kehidupan saya dengan sikap terbaik.Karena itu semua merupakan proses penempaan diri saya agar semakin berkualitas,sama halnya dengan besi ini yang harus melalui serangkaian penempaan barulah ia menjadi sebilah keris yang tajam dan elok,"terang pemuda itu.
***
Hikmah apa yang bisa kita ambil dari cerita diatas:
Dalam menjalani kehidupan didunia,sudah pasti kita akan menemui berbagai macam cobaan.Cobaan itu merupakan ujian keimanan kita kepada-Nya.Kita harus menyadari bahwa setiap cobaan yang kita alami,itu menandakan Allah sayang kepada kita. Allah menghendaki kebaikan bagi diri kita.Karena itu Dia menguji kita dengan memberikan berbagai macam cobaan.
Kita juga harus menyadari bahwa cobaan adalah episode yang harus kita jalani,Maka kita harus berani menghadapinya,tidak ada kamus mundur atau menghindar..Kita juga harus yakin bahwa setiap cobaan pasti sudah diukur oleh Allah,Sehingga takaran nya pasti sesuai dengan kemampuan kita.
Setiap cobaan pasti ada akhirnya.Hujan yang deras yang diselingi halilintar yang dasyat pasti akan reda.Setelah kesulitan pasti ada kemudahan.Habis gelap terbitlah terang.
Semoga kita bisa menjalani hidup untuk yang lebih baik
0 komentar:
Posting Komentar